Ditiap Hariku

Dipagi yang diam, saat mata ku belum juga terjaga
Belum juga ku ambil wudhu
Belum juga ku beri salam Tuhanku
Namau namamu sudah membayangi benakku
Hingga saat ku buka mata
Mimipi semalam masih membekas, tentangmu

Disiang yang terik, saat orang lalu-lalang sibuk
Ditengah ramai yang pikuk
Dalam sadar aku bercengkrama dengan banyak orang
Dalam tak sadar hati menyebut namamu
Apapun yang ku lakukan hanya wajahmu yang ku jadiakan tujuan pandangku
Bila dirimu tak ada, aku berharap kau akan muncul tiba-tiba

Disore yang lelah, saat matahari tak sepanas sebelumnya
Hatiku masih saja panas
Terbayang ketika dirimu di depanku 
Lebih memilih tertawa bersama yang lain dan bukan aku
Masih saja sulit ku buang ketika kau hanya menatapku bosan tanpa bicara
Hingga aku jengah, apanya yang salah?

Dimalam yang gelap, bulan hanya separuh
Tatapku nanar memandang langit
Wajahmu ada disana
Menatapku sekejap lalu buang muka
Setiap hari selalu begitu
Namun tanpa ku harapkan
Pasti nanti malam aku akan mimpikanmu lagi
Lalu esok pagi hingga malamku akan seperti hari-hari kemarin lagi
Juga hari ini, tadi, sekarang...

Sampai kapan bayangmu menghantui?
Aku hanya bisa menjalani hari-hariku seperti ini
Tak sadar apa yang sebenarnya ku alami
Menikmati bayang tentangmu
Tanpa harap yang pasti

Komentar

  1. siapakah aku dalam tubuh ini?
    Jika tiap berkaca ad ragu
    pantaskah mengaku sebagai aku?

    untuk apa aku disini?
    Dalam labirin teka-teki
    sepanjang jengkal langkahku

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer